Friday, December 30, 2011

Natal untuk Semua

Apakah yang kita pikirkan saat kita berbicara tentang Natal?

Beberapa hal dibawah ini mungkin terbersit dalam benak kita:
1. Natal berarti ada kue yang enak...
2. Natal berarti ada baju - baju baru...
3. Natal berarti ada hadiah...
4. Natal berarti ada libur panjang...
5. Natal berarti ada dekorasi yang indah...
 Dan mungkin ada hal - hal yang lain yang menurut kita harus ada di hari Natal.  Beberapa waktu yang lalu saat saya berada di Surabaya, ada sekolah yang mengadakan lomba membuat dan menghias pohon Natal dari barang bekas.  Di Singapure bahkan tidak kalah, mereka mengadakan lomba membuat dan menghias pohon Natal di jalan - jalan protokol dengan menghabiskan dana Milyaran.  Semua merayakan Natal, namun dengan persepsi masing - masing.

Namun, Natal yang pertama bukan seperti itu.  Pada Natal yang pertama, dikisahkan bahwa Tuhan Yesus lahir di kandang domba.  Tempat tidurnya pun bukan kasur yang empuk, tapi palungan yang bau.   Bahkan berita Natal pertama disampaikan bukan kepada pemimpin - pemimpin bangsa, melainkan kepada para gembala yang sederhana, mewakili mereka yang tersisihkan.  Gembala - gembala yang menjaga domba di daerah pinggiran.  Begitu kontrasnya Natal Pertama dan Natal - natal yang kita kenal saat ini.  Jadi apakah sebenarnya makna Natal sebenarnya?

Mari kita perhatikan Sang Bayi, yang menjadi fokus Natal kita sebenarnya.

No comments:

Post a Comment